
Jakarta, 24 September 2019. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut melalui Direktorat Jasa Kelautan menyelenggarakan kegiatan rutin bulanan di Marine Heritage Gallery (MHG), Gedung Mina Bahari IV Lantai 2, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Pada Selasa (24/9), Direktorat Perencanaan Ruang Laut berkesempatan mengisi sesi Learning Season About Marine Spatial Planning bersama-sama para mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), siswa-siswi SLTA Don Bosco, dan umum.
Pada awal kegiatan, Elmer S, pengelola MHG, menyampaikan agenda kegiatan learning season yaitu, sejarah MHG, penyampaian materi oleh narasumber, dan sesi tanya jawab. “Pemateri/narasumber terkait Marine Spatial Planning adalah Prasenja S.Si., M. Si dari Direktorat Perencanaan Ruang Laut, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut” imbuh Elmer.
Selanjutnya, Elmer menceritakan bagaimana awal mula berdirinya MHG dan koleksi yang tersimpan. “MHG didirikan sebagai upaya melestarikan kekayaan laut yang ada di perairan Indonesia sekaligus memberdayakan visi masa depan bangsa sebagai poros maritim dunia” terang Elmer. Elmer menambahkan bahwa “koleksi yang ada di MHG merupakan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang dilindungi. Koleksi yang tersimpan berasal dari pengangkatan BMKT di Belitung, Cirebon dan Pulau Buaya dengan jumlah koleksi kurang lebih 1.500 buah”.
Mengutip dari Antara, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berharap suatu saat Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki gedung khusus 10 lantai yang menyimpan artefak BMKT. Tidak hanya untuk menyimpan koleksi, namun sebagai upaya melestarikan dan media pembelajaran bagi semua pihak” sebagaimana ditulis Antara.
Selanjutnya, learning season berlanjut pada sesi penyampaian materi Marine Spatial Planning (Rencana Zonasi). Prasenja menyampaikan secara khusus tentang “Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) di Indonesia”. Prasenja menyampaikan beberapa poin antara lain terkait amanat penyusunan RZWP-3-K, proses/mekanisme penyusunan RZWP-3-K sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 23 Tahun 2016, dan status RZWP-3-K.
Selesai paparan, “learning season” dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, para pengunjung sangat antusias yang ditunjukkan dengan banyaknya pengunjung yang bertanya tentang rencana zonasi.
Berbagai pertanyaan terkait bagaimana konsultasi publik dilakukan, berapa kali dilakukan, dan stakeholder yang diundang, apakah zonasi melindungi masyarakat adat/wilayah kelola adat, pembagian ruang di laut, apakah sasi diakomodir dalam zonasi, berapa lama jangka waktu penyusunan dan lama berlaku, dan berbagai pertanyaan lainnya.
Prasenja secara gamblang menjawab seluruh pertanyaan dari para pengunjung disertai dengan contoh, seperti foto/dokumentasi kegiatan konsultasi publik dan pengalaman-pengalaman yang ditemui selama mendampingi pemerintah daerah dalam menyusun RZWP-3-K.
Acara dilanjutkan dengan sesi doorprize dan ditutup dengan sesi foto bersama.
Selain dari Direktorat Perencanaan Ruang Laut, hadir pula dari Direktorat Sumber Daya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap yang menyampaikan materi tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan/Fisheries Management Area.
http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http://pemilu2019.com/article/216719/learning-season-about-marine-spatial-planning-at-marine-heritage-gallery.html&layout=standard&show_faces=false&width=450&action=like&font&colorscheme=light&height=35