Pemetaan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Dalam Upaya Mitigasi Bencana, Kasus di Pulau Jawa (Mangrove Ecosystem Mapping in the Coastal Zone as Disaster Mitigation Efforts, Case in the Java Island)

Jakarta (Pemilu2019) – Kawasan pesisir merupakan kawasan yang sangat dinamis terhadap perubahan, baik perubahan cuaca maupun perubahan biofisik. Kegiatan yang terjadi di pesisir sangat beragam seperti pengembangan pelabuhan sebagai prasarana perhubungan laut, pemukiman, industri, pariwisata, perikanan/pertambakan, pertanian dan lain sebagainya. Beberapa bencana yang sering terjadi di kawasan pesisir antara lain:  banjir; erosi; sedimentasi; penyumbatan muara; intrusi air asin; rob; sea level rise; kerusakan ekosistem mangrove, terumbu karang dan padang lamun; tsunami; inundasi dan sebagainya. Bencana tersebut dapat disebabkan oleh faktor alamiah maupun merupakan dampak dari aktivitas manusia.

Wilayah pesisir Indonesia laksana super mall -nya bencana, masih terngiang dalam ingatan kita ketika bencana melanda kawasan pesisir seperti gempa yang disusul tsunami di NAD (2004), dua bulan berselang, tsunami di pangandaran, tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai (2010). Selain itu bencana di pesisir lainnya seperti gelombang pasang yang menghancurkan ribuan rumah di pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, NTB dan NTT pada tahun 2007 dan juga banjir rob di sepanjang pantura Pulau Jawa hingga saat ini masih melanda.

Untuk mengurangi dampak negatif bencana di wilayah pesisir perlu dilakukan upaya mitigasi lingkungan pesisir. Menurut UU 27/2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, mitigasi bencana merupakan upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik secara struktur atau fisik (pembangunan fisik alami dan/atau buatan) maupun nonstruktur atau non fisik melalui peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Mitigasi merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan semua lapisan masyarakat. Dalam penanganan bencana perlu dilakukan upaya mitigasi yang komprehensif yaitu kombinasi upaya struktural, seperti pembuatan prasarana dan sarana pengendali, dan upaya non-struktural, seperti pembuatan kebijakan mitigasi lingkungan pesisir dan penyadaran masyarakat. (Pemilu2019-Prasenja)

Untuk Materi Lengkapnya dapat di Unduh DISINI

                                Untuk Poster dapat di Unduh  DISINI   

http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http://pemilu2019.com/article/102062/pemetaan-ekosistem-mangrove-di-kawasan-pesisir-dalam-upaya-mitigasi-bencana-kasus-di-pulau-jawa.html&layout=standard&show_faces=false&width=450&action=like&font&colorscheme=light&height=35

Tulisan ini dipublikasikan di Lingkungan dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *