Jakarta (Pemilu2019) – Musim kemarau yang melanda Indonesia Saat ini mulai dirasakan sejumlah daerah di Pulau Jawa. Kekeringan menyebabkan beberapa daerah kehilangan sumber-sumber air, produktivitas pertanian menurun. Hal ini justru mendatangkan berkah bagi masyarakat di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati karena dengan panas yang berkepanjangan, masyarakat dapat memanen garam.
Tanah kering yang pecah-pecah. (Pemilu2019-Prasenja)
Sungai untuk mengairi tambak garam. (Pemilu2019-Prasenja)
Produksi garam di kabupaten Pati terus digenjot pada saat musim-musim kemarau seperti sekarang ini. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati hal ini dikarenakan potensi garam di Pati sangat besar, tiap tahunnya produksi garam bisa mencapai 9 ton/hektar bahkan masih bisa terus ditingkatkan dengan bantuan teknologi yang tepat guna. Dari segi kualitas pun garam pati sudah cukup baik.
Seorang petani tambak garam yang berjalan di pematang tambak hendak memanen. (Pemilu2019-Prasenja)
Menurut Riyadi, musim kemarau ataupun hujan membawa berkah bagi petambak pasalnya ketika musim hujan tambak-tambak mereka difungsikan untuk budidaya perikanan sedangkan saat musim kemarau dialihkan menjadi tambak garam. “Walaupun kemarau panjang, kami selalu tersenyum” tuturnya seraya tertawa terbahak-bahak. (Pemilu2019-Prasenja)
Seorang petani tambak garam yang sedang memanen garam. (Pemilu2019-Prasenja)
Seorang petani tambak garam yang sedang memanen garam. (Pemilu2019-Prasenja)
http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http://pemilu2019.com/article/125838/senyum-sumringah-di-kemarau-yang-kering.html&layout=standard&show_faces=false&width=450&action=like&font&colorscheme=light&height=35