Jakarta (Pemilu2019) – Setelah mengunjungi Lawang Sewu beberapa waktu lalu, kami pun beranjak ke kelenteng Sam Po Kong yang terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Cuaca mulai terik di siang hari, setelah membeli tiket masuk sebesar Rp. 3.000,- kami beristirahat disebuah kursi bercat merah yang menjadi ciri khas warna oriental. Dibawah pohon besar nan rindang ini kami menikmati es cream yang dijual di warung dalam kelenteng Sam Po Kong. Memang hanya es yang dapat menyegarkan suasana di siang yang panas ini sampai-sampai wajah Amar pun belepotan es cream.
Gerbang Kelenteng Sam Po Kong, berarsitektur kerajaan Cina. (Prasenja-Pemilu2019)
Amar Rahadyan Faqih nampak belepotan sisa-sisa es cream, gak kotor gak pinter (Prasenja-Pemilu2019)
Amar Rahadyan Faqih yang bermain petak umpet di Kelenteng Sam Po Kong. (Prasenja-Pemilu2019)
Amar Rahadyan Faqih yang menari-nari di Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Amar Rahadyan Faqih berpose di depan patung singa di Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Kelenteng Sam Po Kong sendiri merupakan sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho . Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi “marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur’an”.
Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan Kelenteng Sam Po Kong itu adalah sebuah kelenteng -mengingat bentuknya berarsitektur khas cina sehingga mirip sebuah kelenteng-. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang bagi umat Kong Hu Cu. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho sendiri seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka dan juga kelenteng Sam Po Kong ini sudah dibeli oleh seseorang berketurunan Cina yang beragama Kong Hu Cu pada tahun 1879, Oei Tjie Sing.
Patung Laksamana di kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Patung Panglima Perang di Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Dua orang perempuan berpakaian ala kerajaan Cina melintas di Kelenteng Sam Po Kong. (Prasenja-Pemilu2019)
Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Setelah berkeliling lingkungan kelenteng Sam Po Kong dan mengabadikan setiap bagian dari arsitekturnya, kami pun menuju rumah makan Pak Untung yang menyajikan menu istimewanya berupa gulai kepala ikan. Gulai kepala Salmon yang saya pesan bersama cah kangkung dan segelas es jeruk. Dibalik kelezatan gulai kepala ikan Salmon, menyimpan banyak protein dan nutrisi bagi tubuh.
Dua orang koki sedang mempersiapkan bahan untuk meracik masakan gulai kepala ikan. (Prasenja-Pemilu2019)
Gulai kepala Salmon yang gurih dan nikmat. (Prasenja-Pemilu2019)
Setelah perut terisi sebagian dan lelah pun terbayar, lalu kami bergegas untuk pulang kembali ke Jakarta. Penerbangan sore hari dapat menambah panjang waktu istirahat sebelum esok hari kembali beraktivitas. Damai terasa hangat ketika ke Semarang tanpa tanggungan tugas negara. Selanjutnya, liburan kemana lagi kita nanti?
Lampion yang digantung di depan Kelenteng Sam Po Kong (Prasenja-Pemilu2019)
Amar dan Ayah berpose di depan gerbang Kelenteng Sam Po Kong yang berarsitektur mirip gerbang kerajaan di Cina. (Aning T S-Pemilu2019)
Bunda yang berpose di depan gerbang Kelenteng Sam Po Kong yang berarsitektur mirip gerbang kerajaan di Cina. (Prasenja-Pemilu2019)
Amar Rahadyan Faqih yang berpose di depan gerbang Kelenteng Sam Po Kong yang berarsitektur mirip gerbang kerajaan di Cina. (Prasenja-Pemilu2019)
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng_Sam_Po_Kong
http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http%3A%2F%2Fpemilu2019.com%2Farticle%2F143376%2Farsitektur-cina-khas-kelenteng-sam-po-kong.html&width&layout=standard&action=like&show_faces=true&share=true&height=80&appId=145082632176016