Foto ilustrasi (Pemilu2019-Prasenja)
Jakarta (Pemilu2019) – Menjadi sarjana selain sebuah kebanggaan dan kebahagiaan ternyata bagiku juga merupakan suatu ketegangan dan kebimbangan. Sarjana fresh graduate adalah awal mulainya babak baru dalam kehidupan. Saatnya mencari pekerjaan dan meniti sebuah pengalaman baru. Saat-saatnya mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat selama bangku kuliahan.
Dengan bermodalkan ijasah dan IPK dibawah tiga, aku coba memasukkan lamaran ke beberapa perusahaan, baik yang sesuai dengan gelar kesarjanaanku maupun lowongan-lowongan umum. Satu-dua bulan telah berlalu namun belum satu pun panggilan dari lamaran yang aku ajukan. Kegelisahan semakin menderu dalam diri, karena rasa malu kepada keluarga. Malu karena belum bisa menjadi kebanggaan orang tua, malu karena belum mendapatkan pekerjaan.
Hari-hari aku isi dengan membantu ayah berjualan air minum isi ulang, sebuah pekerjaan mulia dimataku namun tidak aku suka. Memang hanya sekedar uang jajan untuk membeli pulsa yang bisa aku dapatkan. Tetapi hati kecilku mengatakan bahwa aku kuliah dan lulus menjadi sarjana untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan dengan jenjang karier yang pasti, tidak seperti ini.
Aku tenangkan diri dengan seteguk teh hangat, tak lupa doa pun selalu aku panjatkan. Aku pun selalu berfikir positif dengan penuh percaya diri bahwa suatu saat aku akan sukses dan aku harus sukses. Motivasi keluarga juga yang medorong aku tetap optimis dalam berusaha, karena aku yakin akan kemampuanku dan pengalamanku berorganisasi saat sekolah dan dibangku kuliah.
Dua bulan yang membuatku jenuh pun berlalu, aku pun mendapatkan panggilan tes kerja pada perusahaan surat kabar yang baru terbit, perkebunan sawit, sekolah swasta hingga LSM lingkungan. Ketiga tempat tersebut aku datangi dengan semangat penuh kepercaya dirian. Serangkaian tes penerimaan pun aku jalani, mulai dari tes tertulis hingga wawancara namun tetap gagal semuanya. Tanpa frustasi, lamaran demi lamaran aku ajukan hingga jatuh pilihan untuk menjadi guru.
Guru merupakan pekerjaan yang tidak aku suka. Menjadi guru sangatlah jauh dari angan-anganku, bahkan hati kecilku pun sempat menolaknya. Dengan pertimbangan dan masukan orang tua, aku pun mencoba menerima pekerjaan ini menjadi awal karierku dengan tetap memasukkan lamaran lainnya.
Satu dua bulan aku mengajar, rasa jenuh semakin melanda dan ditambah lagi murid-murid yang aku didik merupakan golongan anak-anak yang sulit diberikan pengarahan. Namun aku masih tetap bertahan karena disinilah ladang pahala.
Pada bulan ketiga aku mengajar, aku mendapatkan tawaran mengajar bimbingan belajar dari seorang teman. Tanpa berfikir panjang aku pun menerimanya karena menurutku bimbingan belajar tidaklah serepot mengajar di sekolah dan aku pun bisa tetap mengajar disekolah sehingga penghasilanku bertambah. Disinilah berawal dari pekerjaan yang tidak aku suka menjadi pekerjaan yang aku suka.
Kenyaman dan penghasilan lebih tinggi yang di dapat pada bimbingan belajar membuat aku mengambil keputusan untuk berhenti menjadi guru disekolah. Hanya satu semester saja aku menjadi guru sekolah walaupun kini aku mulai belajar dan menekuni untuk menjadi seorang guru.
Di bimbingan belajarlah ketertarikanku untuk menjadi pengajar atau seorang guru semaikn meningkat. Waktu luang yang banyak, aku manfaatkan untuk mengambil Akta IV dan targetku adalah agar nanti bisa menjadi guru PNS. Namun hingga aku lulus Akta IV pun belum ada informasi pembukaan guru PNS.
Setiap pembukaan CPNS menjadi targetku memasukkan lamaran kerja, bahkan aku pun sempat mendaftarkan diri untuk masuk Akpol. Namun keberuntungan belum memihak karena belum satupun juga yang lolos sehingga statusku masih tetap sebagai pengajar bimbingan belajar.
Di tahun kedua saya mengajar, pembukaan PNS semakin banyak untuk gelar kesarjanaanku dan peluang ini tidak aku sia-siakan. Berbagai informasi trik dan tips mengikuti tes penerimaan PNS aku cari mulai dari bertanya kepada teman-teman yang sudah terlebih dahulu menjadi PNS sampai mencari soal-soal untuk aku pelajari. Alhamdulillah doaku pun terkabul dan kerja kerasku pun membuahkan hasil karena aku diterima di suatu Kementerian menjadi Analis Sumberdaya Lingkungan. Posisi yang memang cocok dengan latar belakang pendidikan dan juga sesuai keinginanku untuk berkarier di bidang lingkungan.
Aku bangga karena menjadi PNS merupakan pekerjaan yang diinginkan banyak orang jika dilihat dari animo pelamarnya. Aku yakin dikemudian hari aku akan sukses karena langkah dan jenjang karierku saat ini sudah pasti. Nilai-nilai optimisme penuh percaya diri selalu aku tanamkan dalam diri. Insya Allah akan menjadi karierku yang penuh keberkahan dalam kehidupan. (Pemilu2019-Prasenja)
http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http%3A%2F%2Fpemilu2019.com%2Farticle%2F141332%2Fkarierku-bermula-dari-pekerjaan-yang-tidak-aku-suka.html&width&layout=standard&action=like&show_faces=true&share=true&height=80&appId=145082632176016