Manuver dan Komunikasi Sebuah Langkah Efektif Pergerakan Mesin Organisasi

Jakarta (Pemilu2019) – Ketika masih aktif dalam organisasi kemahasiswaan, seorang senior pernah mengevaluasi diriku, dia bilang bahwa aku ini terlalu bermanuver. Awalnya aku berfikir ini sebuah kritikan yang pedas bagi diriku, dalam hatiku berkata mungkin aku banyak melakukan hal yang sebenarnya normatif tapi tidak biasa/pernah mereka lakukan.

Aku mencoba mengolah perkataan itu, sentilan bahwa aku terlalu bermanuver dalam mengambil keputusan dan melakukan suatu tindakan. Ya, aku berpendapat analogi ini ibarat sebuah akrobatik pesawat tempur bahwa manuver yang aku lakukan itu adalah sebuah kreativitas dan seni berorganisasi yang sedang aku lakukan. Karena manuver yang aku lakukan itu merupakan sebuah aksi agar aku tidak berbenturan, aksi menghindar dari sebuah kecelakaan/tabrakan dan juga manuver yang aku lakukan merupakan suatu upaya agar terlihat indah dan cantik, tidak datar dan monoton.

Dinamika yang terjadi pada sebuah organisasi terkadang bisa saja terulang tetapi sering kali berkembang sesuai dengan kondisi dan tuntutan jaman. Karena itulah inisiatif harus sering dilakukan sebagai solusi atas sebuah permasalahan yang terus berkembang. Disinilah titik-titik dimana terkadang kita harus sering bermanuver agar roda organisasi dapat terus berjalan dan melanjutkan eksistensinya kedepan.

Elemen organisasi harus berani menanggung resiko atas semua keputusan yang di ambil, atas kegiatan yang akan, sedang atau telah berjalan. Tiap individu dalam organisasi berhak untuk bermanuver, akan tetapi harus dikoordinasikan agar manuver-manuver yang dilakukan tersebut tidak berbenturan dan mengakibatkan “kecelakaan” pada organisasi.

Komunikasi harus terus dibangun agar strategi dapat dijalankan. Bangunlah kordinasi dengan tujuh kali berkomunikasi dengan tujuh cara yang berbeda tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan terserap dengan sempurna oleh masing-masing idividu. Karena tidak semua dari individu dapat mampu menyerap pesan yang disampaikan hanya dengan satu kali dan satu cara berkomunikasi.

Cara sederhana berkomunikasi seperti inilah yang sangat jarang diterapkan, bahkan oleh organisasi yang mapan sekalipun. Terkadang pemimpin enggan berkomunikasi dengan bawahan yang tidak sejalan dan sepemikiran. Kenapa seperti itu bisa terjadi? Menurut saya egolah yang lebih dominan bagi pribadinya untuk berkembang dari pada elemen-elemen lain yang sebenarnya lebih membangun dan potensial dari dirinya sendiri. Resiko yang harus dibayar mahal dari hanya mengedepankan ego adalah kemunduran organisasi.

Solusinya hanya satu, bunuhlah ego dari tiap individu dengan berkomunikasi. Komunikasi pun dapat dijadikan alat untuk mengukur potensi dan kapabilitas sumberdaya manusia yang terlibat didalamnya. Dari komunikasilah akan muncul solusi-solusi yang praktis dan mudah diterapkan organisasi karena muncul berdasarkan potensi yang ada.

Jadi bermanuver sambil terus berkomunikasi adalah metode sederhana untuk mempercepat perkembangan organisasi, sebuah langkah efektif pergerakan mesin organisasi. Hanya orang yang berani yang selalu bermanuver dan akan selalu siap dengan perubahan. Salam. (Pemilu2019-Prasenja)


http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http://pemilu2019.com/article/129588/manuver-dan-komunikasi-sebuah-langkah-efektif-pergerakan-mesin-organisasi.html&layout=standard&show_faces=false&width=450&action=like&font&colorscheme=light&height=35

Tulisan ini dipublikasikan di Catatan Kecil Kehidupan dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *