Ban dalam yang merupakan salah satu perlengkapan keamanan eksplorasi goa pindul tersusun rapih di pelataran operator goa Pindul (atas). Seorang ibu yang sedang membawa pakan ternak melintas di jalan menuju arah goa Pindul, Gunung Kidul (bawah). (Prasenja-Pemilu2019)
Jakarta (Pemilu2019) – Menjelang Ramadhan 1435 H, saat saya sedang bertugas di Jogjakarta dan saya menyempatkan untuk pulang ke Rongkop, Gunung Kidul dengan mengajak dua orang kawan. Dalam perjalanan banyak sekali spanduk-spanduk yang menawarkan jasa antar ke Goa Pindul. Karena memang saya pun belum pernah kesana maka kami memutuskan menuju goa Pindul terlebih dahulu yang memang jalur perjalanannya pun searah.
Akses jalan menuju goa Pindul yang sepi dan halus. (Prasenja-Pemilu2019)
Pengunjung yang sedang antri membeli tiket wisata goa Pindul. (Prasenja-Pemilu2019)
Dua orang pengunjung yang nampak ceria saat akan berwisata menelusiri goa Pindul. (Prasenja-Pemilu2019)
Goa Pindul yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta ini merupakan sebuah lorong batuan karst yang terbentuk karena aliran sungai bawah tanah. Goa Pindul yang panjangnya kurang lebih 350 meter merupakan lintasan dari sungai bawah tanah yang mempunyai kedalaman 1 hingga 12 meter. Goa Pindul mulai dibuka sebagai kawasan wisata goa tahun 2010 dan sampai sekarang merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Jogjakarta.
Pengunjung menuruni anak tangga menuju mulut goa Pindul, Gunung Kidul. (Prasenja-Pemilu2019)
Dua orang pengunjung berpose di mulut goa Pindul, Gunung Kidul. (Prasenja-Pemilu2019)
Pengunjung yang akan mengeksplorasi goa Pindul dengan menggunakan ban dalam truk dan lengkap dengan pelampungnya. (Prasenja-Pemilu2019)
Goa Pindul sendiri menyimpan ornament yang menjadi ciri khas goa karst antara lain stalaktite, stalagmite, kolom/pilar (stalaktite dan stalagmite yang menyatu), gourden, limestone dan lain sebagainya. Walaupun tidak lengkap ornament endokarst kawasan ini namun bagi wisatawan sudah cukup menarik sensasi berpetualangnya sehingga goa Pindul tidak pernah sepi pengunjung, apalagi disaat liburan.
Dua orang pengunjung yang berpose diatas ban sebelum memasuki goa Pindul, Gunung Kidul. (Prasenja-Pemilu2019)
Seorang pengunjung berenang di sungai bawah tanah goa Pindul, Gunung Kidul. (Prasenja-Pemilu2019)
Benar dugaan saya, ketika sampai di goa Pindul sudah jam tiga sore, namun jumlah pengunjung tidak juga surut. “Walaupun tidak serame tadi siang, tapi pengunjung biasanya ada saja yang datang hingga menjelang magrib, mas!” tukas Agus, salah seorang pemandu wisata goa Pindul.
Dua buah ornamen coloumb atau pilar ada di dalam goa Pindul yang merupakan ornamen menyatunya stalaktite dan stalakmite. (Prasenja-Pemilu2019)
Gourden, ornamen di dalam goa Pindul terbentuk karena aliran air yang mengandung kalsit pada celah-celah batuan yang mengendap dan nampak seperti gourden. (Prasenja-Pemilu2019)
Keberadaan goa Pindul dan sungai Oya merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat Desa Beji. Perputaran uang yang masuk kedalam pengelolaan wisata minat khusus ini mencapai satu milyar perminggu, apalagi ketika musim liburan sekolah tiba bisa dua hingga tiga kali lipatnya. Waw sungguh menakjubkan.
Gourdam, ornamen di dalam goa Pindul terbentuk karena aliran air yang mengandung kalsit pada celah-celah batuan yang mengendap. (Prasenja-Pemilu2019)
Kelelawar atau kampret dalam bahasa lokal yang sedang bersarang di langit-langit goa Pindul, Gunung Kidul. (Prasenja-Pemilu2019)
Tarif masuk ke goa Pindul di patok Rp. 30.000,- dan untuk arung jeram di sungai Oya sebesar Rp. 45.000,-. Dengan tarif sebesar itu pengunjung sudah mendapatkan fasilitas savety procedure seperti pelampung, helm, ban serta asuransi dan seorang guide per rombongan.
Lorong goa Pindul yang tergenang air menjadi sungai bawah tanah yang menandakan bagian-bagian dari goa Pindul ini masih aktif atau masih dapat terbentuk ornamen-ornamen baru. (Prasenja-Pemilu2019)
Dua orang pengunjung yang melompak dari tebing goa Pindul. Aktivitas ini menjadikan daya tarik wisata goa Pindul, Gunung Kidul. (Pemilu2019)
Waktu tempuh penelusuran kurang-lebih satu jam dan tergantung keramaian pengunjung. Selama ekplorasi guide tersebut selain membantu kita dalam penelusuran agar aman dan nyaman, juga memberikan informasi tentang speleologi -ilmu tentang kegoaan- dasar seperti pengenalan ornament dan sejarah singkat goa Pindul tersebut. Selain berekreasi, goa Pindul merupakan tempat yang tepat yang menekankan pada sisi edukasi. Nah, menyenangkan bukan? Saatnya anda dan keluarga lebih pintar memilih tempat rekreasi yang sekaligus bernilai edukasi. (Prasenja-Pemilu2019)
Penulis dan kawan berpose di mulut goa Pindul, Gunung Kidul. (Pemilu2019)
http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http%3A%2F%2Fpemilu2019.com%2Farticle%2F144193%2Fserunya-menelusuri-goa-pindul-di-gunung-kidul.html&width&layout=standard&action=like&show_faces=true&share=true&height=80&appId=145082632176016