Bersepeda Pilihan Salah Disaat Pandemi Covid-19

Bersepeda merupakan pilihan Salah untuk berolahraga dimasa pandemi Covid-19 ini. Begitu kira-kira bunyi tulisan yang banyak beredar di media sosial dan whatsapp. Kalau kita tidak paham dengan perkembangan sepakbola dan membacanya dengan cepat maka akan langsung berkomentar, “lah kok kamu malah bersepeda?” Bagi yang paham kita semua akan tertawa terbahak-bahak melihat komentar karena ketidakpahaman teman-teman kita tersebut.

dimasa PSBB transisi, Forum Alumni Sispala DKI Jakarta mulai kembali beraktivitas dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait Covid-19 tentunya. diawali di hari Sabtu (31/10/2020) dengan jumlah peserta yang masih terbatas yaitu 7 orang. rute yang dilewati sejauh kurang lebih 7 km melintasi jalan di seputaran tebet, MT. Haryono, Otista dan Kampung Melayu.

Ketua Fasta Adjie Rimbawan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan perdana kegiatan aktif Fasta yang secara nyata diluar kegiatan virtual. Adjie menjelaskan bahwa Fasta akan menjadikan agenda bersepeda ini secara rutin tiap Sabtu yang bertujuan untuk mempertemukan kembali para anggotanya yang selama pandemi ini hanya lewat virtual.

“Kami melakukannya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat tentunya, karena kami mempunyai SOP berkegiatan dimasa pandemi Covid-19,” ujar Adjie.

“Fasta akan merutinkan kegiatan bersepeda ini dengan tujuan juga sebagai sarana bertemu dan berkomunikasi sesama anggota untuk membahas banyak hal yang mengalami keterbatasan ketika dibahas melalui whatsapp maupun secara virtual,” tambah Adjie.

Prasenja, Sekjen Fasta pun membenarkan pernyataan Adjie tersebut serta menambahkan bahwa pertemuan untuk bersepeda ini merupakan ajang menyehatkan dan berolahraga kembali para anggota Fasta yang selama ini tertib dan patuh atas himbauan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tidak berkegiatan lapangan dimasa pandemi.

“Sekarang sudah PSBB transisi untuk wilayah DKI Jakarta, dan kami (Fasta) ingin memberikan keyakinan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta bahwa Fasta sudah siap mendukung (Dinas Pendidikan DKI Jakarta) untuk mendisain protokol kesehatan yang ketat untuk aktivitas dengan pertemuan dan outdoor bagi Sispala,” jelas Prasenja.

Prasenja menjelaskan bahwa memang tidak mudah dan butuh konsistensi serta pengawasan yang ketat agar protokol kesehatan tersebut benar-benar diterapkan agar tidak terjadi klaster baru penyebaran virus corona tersebut. semua bisa dilaksanakan dengan syarat pihak sekolah bersama ikatan alumni dan senior organisasi Sispala tersebut saling berkolaborasi dalam pengawasannya.

“Semua butuh kekonsistenan kita semua untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar pandemi corona ini cepat berakhir,” tutup Prasenja.

Tulisan ini dipublikasikan di Perjalanan dan tag , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *