Jakarta (Pemilu2019) – Pembangunan sumberdaya pesisir dan lautan pada saat ini menjadi andalan bagi bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Namun, dengan kondisi umum sumberdaya manusia, ekosistem, dan kebijakan pembangunan pesisir dan lautan selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya tersebut yang lestari dan memihak pada kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Menurut Otto Sumarwoto (1989) Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, manusia sebagai aktor yang paling berperan dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup dalam pembangunan sumberdaya pesisir dan lautan perlu melakukan upaya yang dapat mengembalikan keseimbangan lingkungan agar kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berkelanjutan.
Dewasa ini dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, di negara Indonesia telah diberlakukan satu kebijaksanaan pembangunan yang tidak harus merusak lingkungan begitu juga dengan kawasan pesisir dan lautan, pembangunannya yang harus mengedepankan pelestarian lingkungan atau pembangunan berwawasan lingkungan.
Dalam kaitan ini bidang kelautan dan perikanan termasuk di dalamnya para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan masyarakat pesisir lainnya memberikan peran sangat berarti dalam menjawab tantangan tersebut. Upaya optimalisasi pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang dapat dilakukan diantaranya seperti penguatan kelembagaan, penyadaran masyarakat, sosialisasi, pelatihan dan pengembangan sistem pelestarian lingkungan yang mendukung perikanan budidaya seperti silvofishery .
Kegiatan yang sampai saat ini dilakukan Pemerintah dalam upaya mengantisipasi tekanan alam maupun manusia secara efektif dalam pengelolaan pesisir berwawasan lingkungan antara lain pembentukan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) sebagai upaya penguatan kelembagaan dalam bidang pelestarian ekosistem mangrove. Selain itu juga dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat serta penyadaran kepada masyarakat terkait pentingnya ekosistem mangrove sebagai upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana di wilayah pesisir. Dalam mengajak masyarakat, dilaksanakan Progam Ayo Tanam Mangrove (ATM) yaitu suatu gerakan dengan melibatkan masyarakat luas seperti nelayan, anak sekolah, pencinta alam, pramuka, dan stakeholder yang berkecimpung pada kelestarian lingkungan untuk melaksanakan rehabilitasi kawasan pesisir dengan menanam mangrove. Kegiatan yang dilakukan tersebut tidak hanya sekedar seremonial belaka, tetapi juga dilaksanakan pemeliharaan dan perawatan dari ribuan bibit yang sudah ditanam dengan tetap melibatkan masyarakat pesisir disekitarnya.
Dalam kaitannya rehabilitasi wilayah pesisir, Kementerian kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan IUCN untuk kegiatan Mangrove For the Future (MFF) di Kabupaten Demak. Kegiatan tersebut dilaksanakan di empat desa yaitu Desa Bedono, Desa Timbulsloko, Desa Sriwulan dan Desa Surodadi. Kegiatan ini diawali penyaringan aspirasi masyarakat terkait program yang akan dilaksanakan kedepan serta penyusunan rencana kegiatan. Adapun kegiatan yang dilaksanakannya seperti pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam hal pengelolaan kawasan pesisir, penyusunan perencanaan pengelolaan desa, pendayagunaan Pusat Informasi Rehabilitasi, Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Pesisir, pembangunan Alat Pemecah Ombak (APO), pembuatan film dokumenter terkait kegiatan MFF tersebut dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berupa pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengelolaan kawasan pesisir.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi ujung tombak untuk mewujudkan kesejahteraan para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan dan masyarakat pesisir dan lautan lainnya. Kita berharap agar upaya peningkatan kompetensi usaha dan pemberdayaan para nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya akan terus ditingkatkan. Hal tersebut sangat diperlukan dalam rangka memperkuat kemampuan, membangun kemandirian dan meningkatkan daya saing mereka untuk ikut mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi.
Mengingat peran sektor kelautan dan perikanan sangat strategis pada pembangunan nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan diharapkan untuk terus menjalin sinergi dan integrasi dengan kegiatan perekonomian lainnya. Melalui sinergi dan intergrasi, diharapkan akan tumbuh dan berkembang kegiatan usaha ke-nelayan-an yang kokoh serta para pemangku kepentingan sebagai mitra pemerintah. Dengan demikian program dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal. (Pemilu2019-Prasenja)